Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki keanekaragaman budaya, bahasa dan adat istiadat. Sejumlah kesenian, museum purbakala (muskala), dan sejarah Nilai Budaya (jarahnitra) masih dapat ditemukan hingga saat ini. Sehingga diperlukan perhatian serius bersama dalam pemeliharaan dan pembinaannya. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, sejauh ini berusaha membina dan melestarikan kebudayaan yang ada, melalui bebagai even yang diselenggarakan, aspek kebudayaannya senantiasa diangkat dan ditonjolkan. Bahkan salah satunya melalui pembuatan video compact disc, yang nantinya dapat memberikan gambaran kepada masyarakat luas atas kebudayaan dan kebiasaan positif yang dilakukan masyarakat.
Tradisi sarah di Kayuagung misalnya, dimana pasangan suami istri menimal pada tahun pertama, baik yang sudah punya momongan (anak) atau belum diwajibkan bersilaturahmi keseluruh sanak famili dari perempuan, sembari membawa rentengan berisi berbagai jenis makanan. Sementara memasuki bulan puasa (ramadhan), pasangan suami istri ini biasanya memberikan antar-antaran kepada keluarga perempuan, yang terdiri dari sembilan bahan pokok.lalu, budaya Midang morge Siwe (Midang = keliling, Morge Siwe = sembilan marga), dimana pasangan muda-mudi akan meggunakan pakaian adat Kayuagung, sebagai wujud pelestarian adat dan budaya. Budaya ini pada awalnya merupakan syarat perkawinan Mubang Handak, yakni adat istiadat dimana tahap ini telah dapat diakui dan disepakati melalui petunjuk oban-oban sewaktu memutuskan "rasan jadi" yang telah dilakukan sebelumnya.
Guna melestarikan adat dan budaya, masyarakat diberi kesempatan untuk menyelenggarakan adat dan budayanya. Sejumlah data budaya dan adat istiadat yang ada dapat ditemukan dibeberapa kecamatan, yakni :
1. Kecamatan Kayuagung
Kesenian : Tari Penguton, Incang-incang, tari sabung ayam, tari cang-cang, tari konol mibor, tari cindo, tari perempuan kurungan, tari benang setungkal dan tari gurdan.
Museum purbakala : Rumah Bari, Makam Ratu Jimat, Makam Puyang Buncit, Makan Seriang Kuning, Monumen Perjuangan, Makam Pahlawandan Makan Tokoh Perjuangan.
Sejarah Nilai Budaya : Midang Morge Siwe, Mengarak Haji, Perhau Jukung, Legenda Negeri Silap, Legenda Putri Rambut Putih, Legenda Bulu Cawang, Gerabah Adat Perkawinan, Mabak Handuk dan Bidar.
Suku : Kayuagung dan Pegagan
2.Kecamatan Tanjung Lubuk dan Teluk Gelam
Kesenian : Tari Ngantak dan tari Gopung
Museum purbakala : Makam Syeh, Makam Rumah Seratus Tiang, Rumah Adat Pulau Gemantung, Masjid Tua, Rumah mantan Pangeran Bengkulah Pulau Gemantung
Sejarah Nilai Budaya : Qur'an Tua (berumur diatas 100 tahun), Beduk Tua (berumur diatas 100 tahun), Adat Nyucuk
Suku : Bengkulah, Ogan dan Komering
3. Kecamatan Pedamaran dan Pedamaran Timur
Tradisi sarah di Kayuagung misalnya, dimana pasangan suami istri menimal pada tahun pertama, baik yang sudah punya momongan (anak) atau belum diwajibkan bersilaturahmi keseluruh sanak famili dari perempuan, sembari membawa rentengan berisi berbagai jenis makanan. Sementara memasuki bulan puasa (ramadhan), pasangan suami istri ini biasanya memberikan antar-antaran kepada keluarga perempuan, yang terdiri dari sembilan bahan pokok.lalu, budaya Midang morge Siwe (Midang = keliling, Morge Siwe = sembilan marga), dimana pasangan muda-mudi akan meggunakan pakaian adat Kayuagung, sebagai wujud pelestarian adat dan budaya. Budaya ini pada awalnya merupakan syarat perkawinan Mubang Handak, yakni adat istiadat dimana tahap ini telah dapat diakui dan disepakati melalui petunjuk oban-oban sewaktu memutuskan "rasan jadi" yang telah dilakukan sebelumnya.
Guna melestarikan adat dan budaya, masyarakat diberi kesempatan untuk menyelenggarakan adat dan budayanya. Sejumlah data budaya dan adat istiadat yang ada dapat ditemukan dibeberapa kecamatan, yakni :
1. Kecamatan Kayuagung
Kesenian : Tari Penguton, Incang-incang, tari sabung ayam, tari cang-cang, tari konol mibor, tari cindo, tari perempuan kurungan, tari benang setungkal dan tari gurdan.
Museum purbakala : Rumah Bari, Makam Ratu Jimat, Makam Puyang Buncit, Makan Seriang Kuning, Monumen Perjuangan, Makam Pahlawandan Makan Tokoh Perjuangan.
Sejarah Nilai Budaya : Midang Morge Siwe, Mengarak Haji, Perhau Jukung, Legenda Negeri Silap, Legenda Putri Rambut Putih, Legenda Bulu Cawang, Gerabah Adat Perkawinan, Mabak Handuk dan Bidar.
Suku : Kayuagung dan Pegagan
2.Kecamatan Tanjung Lubuk dan Teluk Gelam
Kesenian : Tari Ngantak dan tari Gopung
Museum purbakala : Makam Syeh, Makam Rumah Seratus Tiang, Rumah Adat Pulau Gemantung, Masjid Tua, Rumah mantan Pangeran Bengkulah Pulau Gemantung
Sejarah Nilai Budaya : Qur'an Tua (berumur diatas 100 tahun), Beduk Tua (berumur diatas 100 tahun), Adat Nyucuk
Suku : Bengkulah, Ogan dan Komering
3. Kecamatan Pedamaran dan Pedamaran Timur
Kesenian | : | Tandjidor |
Sejarah Nilai Budaya | : | Rumah Sakit, Legenda Siberanak, dan Sembilan Muyang dan Anyaman Tikar Purun |
Suku | : | sasak |
4. Kecamatan Pampangan dan Pangkalan Lampam
Museum Purbakala : Batu Pengantin, Batu Lesung, Batu Gajah dan Bukit Batu
Sejarah Nilai Budaya : Legenda Bukit Batu, Pohon dan Jerukung
Suku : Pegagan
5. Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya
Kesenian : Reog, Ludruk dan Sinten
Sejarah Nilai Budaya : Legenda Saman Lempuing
Suku : Ogan, Komering dan Jawa
6. Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Mesuji Raya
Kesenian : Wayang Julit
Suku : Ogan, Komering, Jawa dan Sunda
7. Kecamatan Tulung Selapan
Kesenian : Batanghari Sembilan dan Gamelan
Museum purbakala : Makam Panglima Batu Api, Pemangku Adat Selapan
Sejarah Nilai Budaya : Masjid Awaliah, Masjid Taqwa, Legenda Panglima Batu APi dan Legenda Puyang Atung Bungsu
Suku : Tulung Selapan/ Anak Mate Idop, Minang, Jawa dan Bugis
8. Kecamatan Jejawi
Museum purbakala : Monumen Perjuangan Batas Pemunduran
9. Kecamatan Air Sugihan
Suku : Ogan, Komering, Jawa, Sunda dan Bali
KAB.OKI DALAM BUDAYA
4/
5
Oleh
ompay