Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir memastikan acara midang pada lebaran ini akan lebih meriah karena tidak hanya diikuti oleh 9 marga (morge siwe) yang ada di Kayuagung, midang tahun ini juga diikuti oleh paguyuban yang ada di Kabupaten OKI antara lain persatuan masyarakat Padang, Batak, Reog Ponorogo, Bali juga etnis china melalui Barongsainya. Tidak hanya itu, bahkan warga Kayuagung yang berada di perantauan juga akan ikut memeriahkan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten OKI, Novi Herlambang mengatakan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk tahun ini meningkatkan bantuan untuk kelurahan marge siwe yang menyelenggarakan midang bahkan lebih dari 50 persen.
“Tahun lalu setiap kelurahan dibantu hingga 4 juta rupiah, tahun ini kita naikkan lebih dari 50 persen” ungkap Novi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/6).
Upaya ini terangnya sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah untuk melestarikan kebudayaan yang telah ada turun temurun ini di masyarakat Kayuagung.
Tradisi Midang sendiri merupakan arak-arakan pengantin yang diiringi musik tradisional seperti tanjidur, dalam prosesi pernikahan. Tradisi ini konon mulai muncul sejak abad ke-17.
Ada dua bentuk Mindang di sini antara lain Midang Begorok dan Midang Bebuke. Midang Begorok diadakan sebagai bagian dari suatu acara yang diadakan secara besar-besaran. Tak hanya pernikahan, Midang Begorok juga bisa dilakukan untuk acara sunatan dan acara lainnya.
Sedangkan Midang Bebuke diadakan untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri yang biasanya diadakan pada hari ketiga atau keempat setelah Idul Fitri. Midang Bebuke memiliki nama lain Midang Morge Siwe (Sembilan Marga). Ini karena semua marga yang ada di wilayah keresidenan Kayuagung turut serta meramaikan acara ini. Di Bawah kepemimpinan Iskandar, SE setiap tahun, tradisi ini akan digelar di tengah kota Kayuagung. Sebagai penarik minat wisatawan untuk datang ke Ogan Komering Ilir.
TRADISI MIDANG TAHUN 2015 MERIAH
4/
5
Oleh
ompay