Selasa, 15 April 2025

Lebaran Semakin Semarak, Ribuan Warga Padati Kayuagung Saksikan Midang Bebuke & Lomba Cang Incang


Kayuagung, morgesiwe.comSuasana Lebaran di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, terasa semakin istimewa. Rabu (2/4/25), ribuan warga tumpah ruah memenuhi tepian Sungai Komering untuk menyaksikan tradisi budaya Midang Bebuke dan lomba sastra tutur ‘Cang Incang’ yang memukau.

Selepas salat Zuhur, pemandangan unik tersaji. Puluhan pasangan muda-mudi berbusana adat pengantin dan pakaian tradisional berarak menyusuri sungai dengan perahu, diiringi lantunan jidur—musik tradisional dari setiap kelurahan. Rombongan berhenti di halaman Pantai Love, Kelurahan Sida Kersa, disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Bupati OKI Muchendi Mahzareki, anggota DPR RI Ishak Mekki, serta jajaran Forkopimda OKI.

Midang Bebuke: Warisan Sejak Abad ke-17 yang Tetap Hidup

Midang Bebuke bukan sekadar pawai budaya. Tradisi yang telah ada sejak abad ke-17 ini merupakan ajang untuk menampilkan kekayaan busana adat Suku Kayuagung, yang digelar setiap hari ketiga dan keempat Lebaran.

"Midang itu ada dua, Midang Begorok yang dilakukan saat pesta pernikahan, dan Midang Bebuke khusus untuk Lebaran. Tujuannya memperkenalkan ragam pakaian adat kepada masyarakat, terutama generasi muda," jelas Ahmadin Ilyas, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI.

Tradisi ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan kini menjadi daya tarik wisata budaya unggulan di Kabupaten OKI.

Cang Incang: Tradisi Lisan yang Disulap Jadi Ajang Kreativitas Gen Z

Tak hanya visual budaya yang memukau, suasana Lebaran juga dimeriahkan lomba ‘Cang Incang’—sastra lisan yang biasa dilantunkan saat prosesi adat pernikahan. Tahun ini, lomba ini dikemas kekinian untuk menggugah semangat generasi Z agar ikut melestarikan budaya leluhur.

“Saya bangga masyarakat OKI tetap menjaga jati dirinya. Ini bukti bahwa budaya kita tetap hidup dan adaptif terhadap zaman,” ujar Gubernur Herman Deru usai menyaksikan lomba tersebut.

Sementara itu, Bupati OKI Muchendi Mahzareki menegaskan bahwa Midang dan Cang Incang bukan hanya milik OKI, tapi bagian dari identitas bangsa.

“Ini adalah kekayaan yang menyatukan kita. Tahun depan, kami berkomitmen untuk membuat perayaannya lebih meriah. Kita jaga budaya, kita jaga kerukunan,” tandas Muchendi.

Semarak, Meriah, dan Penuh Makna

Antusiasme masyarakat yang luar biasa membuktikan bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang kuno, melainkan warisan yang hidup dan terus berkembang. Midang Bebuke dan Cang Incang adalah cermin kecintaan warga OKI terhadap budaya—sebuah contoh bagaimana warisan leluhur bisa menjadi inspirasi kekinian.

#BudayaOKI #MidangBebuke #CangIncang #WarisanBudaya #LebaranKayuagung

Related Posts

Lebaran Semakin Semarak, Ribuan Warga Padati Kayuagung Saksikan Midang Bebuke & Lomba Cang Incang
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.